Kabupaten OKI munculkan sentra peternakan sapi

id daging, Ogan Komering Ilir,oki, persediaan, Aris Panani

Kabupaten OKI munculkan sentra peternakan sapi

Proses penyembelihan hewan. (Antarasumsel.com/Susilawati/Ang/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, memunculkan sentra peternakan sapi di Desa Aur, Kecamatan Jejawi untuk menopang kebutuhan daging di daerah tersebut.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI Aris Panani di Palembang, Jumat, mengatakan, sebanyak 500 ekor sapi saat ini diternakan di desa tersebut atau telah menyamai jumlah sapi di sentra ternak sapi yang ada di Mesuji.

"Kini Desa Aur, tidak hanya dikenal sebagai penghasil beras tapi juga menjadi sentra ternak di Kabupaten OKI," kata Aris.

Untuk terus meningkatkan capaian ini, Pemkab OKI menggandeng kalangan perguruan tinggi terkait pemanfaatan ilmu dan teknologi peternakan.

Ia menjelaskan sejak dijalankan program UPSUS Sapi indukan wajib bunting (Siwab) terjadi peningkatkan pesat jumlah sapi karena juga didukung oleh keberadaan lahan dan ketersediaan pakan ternak.

Untuk pengembangan lebih lanjut, Pemkab telah menjajaki kerja sama dengan Universitas Sriwijaya untuk pengembangbiakan hingga pengolahan kotoran ternak.

"Kami berharap ke depan bisa menggandeng pelaku agrobisnis dan peternakan, untuk investasi pengembangan peternakan sapi di Desa Aur," kata Aris.

Pengembangan peternakan sapi menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada 2016 telah diluncurkan program "Gertak Birahi" yakni menyerentakan birahi ternak untuk memudahkan proses kawin dengan teknik inseminasi buatan dalam upaya peningkatan produksi daging sapi.

Ogan komering Ilir memiliki potensi tinggi pada bidang pertanian dan peternakan baik dari segi lahan maupun pakan sehingga pengintegrasian antara pertanian dan peternakan melalui program tiada tani tanpa ternak dinilai akan berhasil.

Sementara itu, populasi ternak sapi di Kabupaten OKI hingga 2015 sebanyak 26.246 ekor dan kerbau sebanyak 10.337 ekor.