Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan pada 2017 ini berupaya menggalakkan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya di sekolah milik pemerintah dan swasta.
"Kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah akan lebih digalakkan dengan menugaskan petugas BNN secara rutin menjadi pembina upacara pada setiap hari Senin," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan Anthoni Hutabarat, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, melalui kegiatan upacara, petugas BNN bisa memberikan penjelasan secara luas kepada pelajar, guru, dan pegawai sekolah mengenai bahaya narkoba bagi kesehatan, fisik, dan psikologis.
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merugikan masalah fisik tetapi dapat merusak mental dan dan kejiwaan generasi muda penerus bangsa serta masyarakat umum.
Kemudian pencandu narkoba bisa mengalami gangguan kesehatan seperti depresi, gangguan pada sistem syaraf (neurologis), jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), dan gangguan pada paru-paru (pulmoner), sering sakit kepala, pengecilan hati dan insomnia.
Kerja lamban, hilang rasa percaya diri, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti diri, dan perasaan tidak aman, katanya.
Dia menjelaskan, melihat dampak negatif dari penyalahgunaan barang terlarang itu, melalui kegiatan sosialisasi secara rutin diharapkan dapat mengingatkan pelajar dan masyarakat secara umum untuk tidak mencoba mengonsumsi atau mendekati narkoba.
Selain itu diharapkan pelajar, guru, dan pegawai sekolah bisa menjadi duta pemberantasan narkoba dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan bagi keluarganya dan lingkungan sekolah serta tempat tinggalnya.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan penjelasan mengenai bahaya narkoba, juga diberikan penjelasan mengenai cara mengatasi kecanduan narkoba dengan memasukkan korbannya ke pusat rehabilitasi penyalahgunaan narkoba di Lido, Sukabumi, Jawa Barat, ujar Anthoni.
Berita Terkait
Dana desa ternyata bisa untuk pemberantasan narkoba
Selasa, 23 April 2024 12:43 Wib
Polisi OKI dalami kasus anggota polsek diduga pakai narkoba jenis sabu
Minggu, 21 April 2024 15:43 Wib
Polisi Sumsel "memblender" 7,75 kilogram sabu serta 183 butir ekstasi
Kamis, 18 April 2024 14:13 Wib
Polisi temukan sopir bus jurusan Medan-Jambi positif narkoba
Minggu, 7 April 2024 19:44 Wib
Bareskrim gerebek pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama
Jumat, 5 April 2024 15:04 Wib
Polisi bongkar pabrik rumahan narkoba "Happy Water"
Kamis, 4 April 2024 13:55 Wib
Polisi dalami kasus narkoba libatkan oknum Satpol PP
Selasa, 2 April 2024 11:28 Wib
Polres OKU sita 39 paket sabu dari seorang bandar
Senin, 1 April 2024 10:51 Wib