Palembang (ANTARA Sumsel) - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan mengimbau masyarakat agar mewaspadai jajanan anak-anak pada lingkungan permukiman dan sekolah di wilayahnya.
"Jajanan seperti permen dan aneka jenis minuman ringan dalam kemasan kemungkinan bisa dimasukkan kandungan zat berbahaya bagi kesehatan anak bahkan mungkin narkoba," kata Ketua YLK Sumatera Selatan Hibzon Firdaus di Palembang, Minggu.
Menurut dia akhir-akhir ini banyak kasus makanan dan minuman yang dioplos oleh orang-orang dengan bahan kimia bahkan mungkin narkoba yang tidak boleh dikonsumsi manusia yang tujuannya untuk merusak generasi muda penerus bangsa.
Bahkan ada yang sengaja membuat permen susu dengan bentuk aneka satwa yang menarik perhatian anak-anak yang di dalamnya ada bahan olahannya dicampur kandungan PCC yang tergolong obat berbahaya.
Terkait kondisi tersebut, ia mengisyaratkan agar masyarakat mewaspadai peredaran jajanan atau produk makanan dan minuman yang diolah secara tradisional maupun pabrikan menggunakan bahan baku mengandung zat berbahaya bagi kesehatan itu.
Dia menjelaskan peredaran makanan dan minuman yang tidak layak dikonsumsi dan merusak mental generasi muda penerus bangsa itu perlu diwaspadai para orang tua yang memiliki anak-anak terutama usia di bawah 10 tahun yang bisa dengan mudah tergiur membeli atau menerima penawaran makanan dan minuman secara cuma-cuma dari orang yang tidak dikenal.
"Sekarang ini para orang tua harus ekstra hati-hati dan melakukan pengawasan maksimal terhadap putra-putrinya, karena sewaktu-waktu anak bisa saja menjadi sasaran orang/kelompok tertentu dan pedagang yang berbuat curang sengaja memasarkan makanan dan minuman yang berkualitas buruk dan berbahaya," ujar Hibzon.
Untuk menghindari produk-produk kemungkinan mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan anak-anak itu, ia mengajak masyarakat Sumatera Selatan berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini secara bersama-sama untuk mewaspadainya.
"Gunakanlah produk-produk memiliki izin edar resmi dan benar-benar berkualitas selain pada tempat-tempat penjualan yang diyakini aman," katanya.
Ia menyatakan optimistis konsumen bisa menghindari produk yang tidak layak dikonsumsi itu, jika tetap berhati-hati dan waspada saat menggunakan produk yang diberikan kepada anak-anaknya.
Ia juga mengajak masyarakat agar kritis dan melaporkan kepada pihak terkait andai menemukan produk tidak layak dikonsumsi itu, agar pengedar seperti pedagangnya bisa diproses secara hukum.
Berita Terkait
LPKA Palembang hibur anak binaan hadirkan orang tua saat buka bersama
Kamis, 28 Maret 2024 17:34 Wib
Cegah anak kelelahan, Orang tua perlu atur waktu mudik
Kamis, 28 Maret 2024 15:56 Wib
Sebelum mudik, rencanakan penyiapan MPASI bersama anak
Kamis, 28 Maret 2024 14:54 Wib
OKU luncurkan Program Bebas Stunting
Rabu, 27 Maret 2024 21:02 Wib
Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun cegah stunting
Rabu, 27 Maret 2024 12:27 Wib
Menteri PPPA sebut RUU KIA atur cuti melahirkan ibu pekerja dan cuti ayah
Senin, 25 Maret 2024 18:43 Wib
Bapak-anak diduga lakukan pencabulan ke santri, ternyata tak saling tahu
Sabtu, 23 Maret 2024 7:00 Wib
KemenPPPA pastikan kawal penanganan pelecehan anak oleh ayah
Jumat, 22 Maret 2024 15:37 Wib