Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan pantauan titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Lampung terdeteksi adanya titik panas di Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan.
Menurut petugas BMKG Lampung, di Branti, Minggu, hasil pantau Satelit Aqua menunjukkan pada 23 September 2017 pukul 07.00 WIB hingga 24 September 2017 pukul 06.00 WIB terpantau titik panas di wilayah Lampung.
Titik panas itu terdeteksi di Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, dengan tingkat kepercayaan 60 persen.
Sebelumnya, BMKG memprakirakan kondisi cuaca di Provinsi Lampung pada Minggu hingga Senin (25/9) pagi cerah berawan maupun hujan ringan pada sejumlah wilayah kabupaten/kota, dan tidak ada peringatan dini kondisi cuaca buruk.
Berkaitan pengembangan riset dan keilmuan bidang meteorologi, klimatologi, dan gefisika, pada pertengahan September lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Pusat Dr Yunus Subagiyo Swarinoto MSc bersama Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof Ir Ofyar Z Tamin MSc PhD meresmikan pusat riset dan pengembangan bersama yang berlokasi di Kampus ITERA Lampung. Peresmian ini merupakan tindaklanjut dari MoU yang telah dilakukan pada Oktober 2016 antara BMKG dan ITERA.
"Ini merupakan salah satu komitmen BMKG untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Peralatan-peralatan yang kami tempatkan pada pusat riset dan pengembangan bersama ITERA-BMKG ini merupakan peralatan-peralatan yang telah sesuai dengan standar World Meteorology Organization (WMO)," ujar Yunus Subagiyo Swarinoto.
Pusat riset dan pengembangan bersama ini menempati lahan seluas dua hektare dari kampus yang luasnya 275 hektare . Peralatan BMKG yang telah terpasang barupa Automatic Weather System (AWS), Thermometer Maximum dan Minimum, dan penakar hujan. Kelengkapan peralatan tersebut akan terus bertambah secara bertahap.
Pemerintah Provinsi Lampung juga berencana membangun dan mengembangkan observatorium teropong bintang di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) pada Januari 2018 mendatang.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono untuk bangunan utama observatorium akan dibangun melalui anggaran APBD 2018. Sedangkan untuk tahun ini akan akan dibangun berbagai fasilitas pendukung observatorium, seperti pintu gerbang observatorium, information center, trase jalan, tapak observatorium, masjid, dan perparkiran.
Selain sebagai sarana pengembangan iptek astronomi, keberadaan observatorium teropong bintang ini diharapkan dapat menjadi salah satu objek wisata edukatif di daerah Lampung.
Berita Terkait
Mudik Lebaran pakai KA, berikut jadwal keberangkatan dari Stasiun Kertapati Palembang
Rabu, 27 Maret 2024 20:09 Wib
PT KAI Divre Tanjungkarang sebut tiket Lebaran 2024 sudah 98 persen terjual
Selasa, 26 Maret 2024 19:58 Wib
KA Kuala Stabas jadi solusi penumpang mudik Lebaran jalur Baturaja-Tanjungkarang
Selasa, 26 Maret 2024 0:04 Wib
Lomba Foto Jurnalis "Mudik Naik Kereta Api Ceria dan Penuh Makna"
Sabtu, 23 Maret 2024 15:01 Wib
Puluhan petugas pemadam Jakarta jinakkan api yang lumat dua unit kapal
Rabu, 20 Maret 2024 18:51 Wib
Sopir truk tronton malah kabur setelah kendaraanya ditabrak KA Putra Deli
Rabu, 20 Maret 2024 11:32 Wib
Buntut pengancaman, tiga pria dijerat kepemilikan ilegal senjata api
Selasa, 19 Maret 2024 2:05 Wib
Penumpang KA Lebaran 2024 diimbau tak bawa barang berlebihan
Senin, 18 Maret 2024 19:55 Wib