Rupiah Kamis pagi menguat ke Rp13.461

id rupiah, kurs, niali tukar, mata uang, bank indonesia

Rupiah Kamis pagi menguat ke Rp13.461

Uang kertas rupiah pecahan Rp50.000 dan Rp100.000. (Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 16 poin menjadi Rp13.461 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.477 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dolar AS mengalami pelemahan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menyusul munculnya nama Jerome Powell sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Janet Yellen sebagai pimpinan Bank Sentral AS atau The Fed.

"Powell saat ini merupakan anggota FOMC, pasar menganggap Powell memiliki sikap lebih hati-hati untuk menaikkan suku bunga (dovish), sehingga ketika namanya muncul menjadi kandidat pimpinan The Fed, dolar AS cenderung melemah," kata Putu Agus.

Ia menambahkan bahwa menurunnya yield obligasi Amerika Serikat turut menjadi salah satu faktor yang menekan dolar AS. Pelaku pasar uang saat ini cenderung "wait and see" terhadap pembahasan rencana pemotongan pajak dan masa depan undang-undang kesehatan Amerika Serikat.

Sementara itu, analis Binaarthe Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa rupiah masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS di tengah sentimen dari Amerika Serikat yang cenderung "dovish" terhadap suku bunga acuannya.

"Pelaku pasar di dalam negeri mengambil kesempatan dovish itu dengan kembali melakukan akumulasi aset-aset berdenominasi rupiah. Permintaan aset yang meningkat akan mendorong rupiah terapresiasi," kata Reza.

Meski demikian, lanjut dia, penguatan rupiah masih harus kembali diuji ketahanannya mengingat sentimen yang beredar dapat berubah. Oleh karena itu, pelaku pasar diharapkan tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali bervariasi.