Jambi (ANTARA Sumsel) - Kementerian Sosial menyatakan sebanyak
1.645 warga Provinsi Jambi terdeteksi mengidap Orang Dengan HIV/AIDS
(ODHA) terhitung dari tahun 1999 hingga Desember 2016.
Data itu terungkap saat Bimbingan sosial dan bantuan usaha
produktif bagi penderita ODHA di Dinas Sosial Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (DinsosDukcapil) Provinsi Jambi, Rabu.
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan
Orang (RSTS & KPO) Kemensos RI Dr. Sonny W. Manalu, yang hadir dalam
kesempatan itu mengatakan dari tahun ketahun jumlah ODHA ini selalu
meningkat sehingga menjadi momok bangsa ini.
"Di Asisa Pasifik, Indonesia tertinggi ke empat. Itu yang terdata, yang belum terdata pasti lebih banyak lagi," kata Soni.
Menurutnya pemantauan ODHA ini sangat sulit, sebab dari raut wajah
pasti tidak akan terdeteksi apakah mereka mengidap ODHA atau tidak.
Penularan penyakit ini katanya dengan beberapa faktor, namun yang
tertinggi adalah faktor heteroseksual dengan angka 44,6 persen. Kemudian
faktor IDU 44,2 persen, homoseksual 4,0 persen, niseksual 4,5 persen
dan perinatal 2,2 persen.
Dengan banyaknya penderita ini, Kementerian Sosial kata Soni cukup
prihatin sehingga menjadi perhatian khusus. Satu cara yang dilakukan
adalah membantu penderita dengan bantuan langsung berupa uang,
pelatihan, pendampingan hingga rehabilitasi.
"Tahun ini dari kementerian mengalokasikan untuk 25 ribu orang yang
mendapatkan bantuan berupa uang tunai dengan nominal Rp5 juta perorang,
dan di Jambi diperuntukan bagi 110 orang," katanya menjelaskan.
Di Jambi, ODHA ini dirangkul oleh dua Lembaga Kesehteraan Sosial
(LKS) yakni Kanti Sehati dan Sahabat. Soni berharap kedua lembaga ini
bisa selalu mendampingi mereka, sebab dengan pendampingan, mereka
menjadi tegar dan bisa lebih mandiri.
"Dari 110 ODHA itu, 50 orang didampingi KLS Kanti Sehati dan 60
orang dari KLS Sahabat. Kita juga minta pengawasan dari LKS ini untuk
memantau bantuan yang kita berikan," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi
Jambi, Arif Munandar menyebutkan Pemprov Jambi terus melakukan
pemantauan dan sosialisasi agar penderita ini tidak bertambah lagi.
"Kita melakukan pendekatan terhadap penderita, kemudian
menganjurkan mereka untuk membawa temannya yang terkena ODHA ini melapor
ke kita," kata Arif.
Pemprov Jambi kata Arif berterimakasih kepada kementerian yang
telah memberikan bantuan dan perhatian kepada ODHA ini. Dirinya berharap
agar yang pemberian bantuan tidak hanya sampai di sini, namun bergulir
disetiap tahun dengan porsi yang bertambah.
"Tahun ini 110, tahun depan kita berharap jumlahnya bisa bertambah lagi," kata Arif.
Sementara Manager Program LKS Sahabat, Heru mengatakan bahwa
pihaknya siap untuk mengawasi dan mendampingi ODHA yang tergabung dengan
mereka. Begitu juga yang diungkapkan Manager Program LKS Kanti Sehati.
Berita Terkait
Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib
Dokter sebut ibu dengan TB tetap bisa menyusui selama taat prokes
Senin, 25 Maret 2024 11:28 Wib
Penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini penyakit ginjal
Rabu, 13 Maret 2024 17:17 Wib
Penderita asam lambung jangan minum teh hangat saat berbuka puasa
Rabu, 13 Maret 2024 13:19 Wib
Kemensos bantu penderita kelainan syaraf mata agar bisa melihat lagi
Rabu, 7 Februari 2024 16:04 Wib
Dokter bagikan tips konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes
Sabtu, 16 Desember 2023 16:44 Wib
Usia penderita kanker paru di Indonesia lebih muda terutama perempuan
Senin, 4 Desember 2023 16:46 Wib
Penderita gangguan pernafasan rentan terdampak kabut asap
Selasa, 3 Oktober 2023 16:40 Wib