Harga jengkol di Baturaja capai Rp16.000/kg

id jengkol, pasokan barang, pasar tradisional, petani

Harga jengkol di Baturaja capai Rp16.000/kg

Dokumentasi- Penjual tengah menyusun dagangan jengkol miliknya di pasar 2. (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Harga buah jengkol di sejumlah pasar tradisional Baturaja ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan sekarang ini tergolong tinggi mencapai Rp16.000 per kilogram.

"Sekarang ini harga buah jengkol di pasar tradisional mencapai Rp16.000 per kilogram (kg), atau naik dibandingkan kondisi beberapa pekan sebelumnya kisaran Rp10.000 per kg," kata Rumayah (41) salah seorang pedagang pengumpul di pasar Atas Baturaja, Sabtu.

Ia menjelaskan, tingginya harga buah jengkol tersebut karena musim panen hampir usai, sehingga pasokan barang ke pasaran mulai berkurang.

Ia menyebutkan, harga buah yang mempunyai bau khas itu terbilang mahal lantaran kurangnya pasokan dari para petani, sementara permintaan pasar terus meningkat.

"Untuk di wilayah Ogan Komerig Ulu (OKU) saja, pasokan buah jengkol dari para petani mulai berkurang, sehingga harus memasok dari kabupaten tetangga yang masih tersedia cukup banyak," katanya.

Dikatakannya, jika kondisi dua pekan lalu pasokan jengkol dari para petani rata-rata sekitar tujuh kuintal hingga satu ton lebih per hari, sekarang ini sebanyak lima kuintal saja per hari susah.

Ia menuturkan, selain menjual di pasar Kota Baturaja, buah jengkol itu juga ia pasarkan ke Kota Palembang, Jambi dan Lampung.

Menurut dia, para pedagang pengumpul tersebut mereka datang ke sini.

Sementara, kata dia, untuk menghindari kerugian, dirinya menyiasati menyediakan beberapa barang lain yang nilai ekonomisnya tak kalah lebih baik, seperti petai, tempoyak, dan kabau.

Ia menambahkan, kurangnya pasokan buah jengkol, karena merupakan komoditas musiman berbuah setahun sekali, juga disebabkan faktor cuaca saat ini yang tak menentu.