Demak (ANTARA Sumsel) - Pemerintah menargetkan bisa mewujudkan keluarga di
Indonesia terbebas dari penyakit kaki gajah pada 2020, kata Menteri
Kesehatan Nila Farid Moeloek.
"Untuk saat ini, tercatat sudah ada 13 kabupaten/kota di Tanah Air
yang berhasil mengeliminasi penyakit kaki gajah tersebut," ujarnya
ditemui usai pencanangan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Lapangan
Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu.
Sebagai penghargaan kepada 15 kabupaten/kota yang berhasil
mengendalikan penyakit kaki gajah di wilayahnya, mereka mendapatkan
sertifikat eliminasi filariasis dan plakat bergambar nyamuk.
Sementara 236 kabupate/kota di Tanah Air yang masih endemis, dia
berharap, bisa mengikuti jejak 13 kabupaten/kota yang lebih dahulu
berhasil mengeliminasi penyakit kaki gajah tersebut.
Ia mengatakan, dari ratusan kabupaten/kota yang masih endemis,
salah satunya merupakan Kabupaten Demak, karena masih ada 41 penderita
kaki gajah.
Menurut dia, untuk bisa bebas dari penyakit kaki gajah memang
membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan pencanangan
bulan eliminasi kaki gajah ini merupakan langkah akselerasi untuk
mewujudkan keluarga bebas dari penyakit kaki gajah.
"Kami minta, masyarakat untuk memulai pola hidup sehat karena dari
nyamuk bisa menularkan berbagai penyakit, salah satuya penyakit kaki
gajah," ujarnya.
Ia mengakui, untuk menuju bebas penyakit kaki gajah memang tidak
mudah, karena banyak kendala, di antaranya masih banyaknya populasi
nyamuk serta perlu diperbanyak petugas juru pemantau jentik.
Hal terpenting, kata dia, kesadaran masyarakat untuk memberantas
sarang nyamuk agar tidak berkembang biak serta menerapkan pola hidup
sehat.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah daerah memperkuat layanan kesehatan primer di tingkat Puskesmas.
"Puskesmas harus proaktif datangi keluarga guna mencegah
kemungkinan terserang penyakit karena bisa diobati secepatnya," ujarnya.
Pencanangan bulan eliminasi penyakit kaki gajah di bulan Oktober
2017 di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ini, lanjut Nila, merupakan tahun
ketiga, setelah sebelumnya juga dicanangkan di Kota Cibinong, Jawa Barat
pada tahun 2015, kemudian tahu kedua dilaksanakan di Gunung Mas,
Kalimantan Tengah.
Pencanangan bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga) ditandai dengan
menekan tombol sirine oleh Menteri Kesehatan bersama Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo dan Bupati Demak M. Natsir serta Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Muhammad Subuh.
Kemudian dilanjutkan dengan minum obat pencegahan penyakit kaki gajah bersama-sama.
Penderita penyakit kaki gajah diminta kesadarannya untuk
memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan obat-obatan,
sehingga tidak menjadi sumber penularan bagi masyarakat lainnya.
Sementara upaya pencegahan bagi masyarakat dan memutus rantai
penularan dengan meminum obat pencegahan kaki gajah sekali setahun
selama minimal lima tahun.
Berita Terkait
Disapil di tikungan akhir, pembalap Andi Gilang finis podium kedua ARRC
Sabtu, 16 Maret 2024 20:15 Wib
Penjabat Gubernur Sumsel lantik Muhammad Farid jadi Pj Bupati Lahat
Minggu, 10 Desember 2023 14:22 Wib
Pj Gubernur Sumsel lantik M Farid jadi Pj Bupati Lahat
Sabtu, 9 Desember 2023 13:07 Wib
Babi mati mendadak di Maua Hilia Agam positif terpapar flu babi Afrika
Jumat, 24 Desember 2021 10:49 Wib
Densus 88 ungkap peran Farid Okban CS danai teroris JI
Jumat, 26 November 2021 2:49 Wib
Polri pastikan hak tiga mubalik yang ditangkap Densus 88 dipenuhi
Kamis, 18 November 2021 21:05 Wib
Keluarga Farid Okbah dan Zain Na Najah datangi Bareskrim Polri
Kamis, 18 November 2021 14:38 Wib
Densus pastikan akun medsos Farid Okbah dikelola admin
Rabu, 17 November 2021 10:49 Wib