Bandarlampung (ANTARA Sumsel) - Mahalnya harga lahan dan
keterbatasan tata ruang menyebabkan Pemerintah Kota Bandarlampung tidak
dapat melaksanakan Program Sejuta Rumah yang digagas oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Program dari
Kementrian PUPR yakni sejuta rumah terganjal tata ruang penyediaan
rumah, sehingga kami tidak dapat jatah," kata Kepala Dinas Perumahan dan
Permukiman Kota Bandarlampung, Effendi Yunus di Bandarlampung, Minggu
(9/10).
Ia mengatakan, mahalnya harga tanah dan keterbatasan tata
ruang membuat program sejuta rumah dari pemerintah pusat melalui
Kementrian PUPR. Harga yang tinggi membuat pengembang perumahan sulit
untuk mencari keuntungan.
Pihaknya pun sulit untuk mencari lahan yang akan dibangun tipe 36 dengan harga Rp105 juta hingga Rp120 juta per unit.
"Untuk rumah subsidi tidak ketemu nilainya, oleh karena itu pengembang kesulitan mencari untung," kata dia.
Menurut
dia, dari beberapa hal itu pengembang kesulitan mencari keuntungan,
terlebih jika dijual nilainya menjadi lebih tinggi dan berpengaruh pada
minat masyarakat.
Saat ini memang ada pengembang yang mengadakan
rumah subsidi tapi tidak banyak, jika dihitung hanya ada tiga pengembang
yang mendapatkan bantuan dari Kementrian PUPR antara lain berlokasi di
SPN Kemiling, Kecamatan Sukadanaham dan Jalan Pangeran Tirtayasa dengan
syarat pembangunan rumah subsidi minimal 100 unit, katanya.
Berita Terkait
Menjadikan Tapera nadi pembangunan perumahan
Selasa, 26 Desember 2023 9:24 Wib
OKU Timur targetkan sejuta ton GKP pada 2023
Selasa, 24 Oktober 2023 7:49 Wib
Kementerian PUPR catat Program Sejuta Rumah capai 634.132 unit
Senin, 21 Agustus 2023 11:11 Wib
Deretan UMKM baru gabung Grab dan OVO setahun, ciptakan sejuta lowongan kerja baru
Selasa, 8 Agustus 2023 9:34 Wib
Nasib sejuta tenaga kerja terdampak pakaian bekas
Senin, 20 Maret 2023 13:29 Wib
OKU Timur targetkan sejuta ton panen padi Nusantara pada 2023
Minggu, 12 Maret 2023 19:31 Wib
OKU Timur targetkan sejuta ton GKP
Selasa, 21 Februari 2023 21:38 Wib
Penyuluh Pertanian OKU Timur kawal optimal gerakan sejuta ton gabah kering pane
Jumat, 3 Februari 2023 5:47 Wib