BPBD bentuk tim reaksi cepat waspada banjir

id BPBD, banjir, satgas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Rusman

BPBD bentuk tim reaksi cepat waspada  banjir

Dokumentasi- Sejumlah anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengangkut perahu karet pada pemantapan logistik dan pelatihan penggunaan peralatan penanggulangan bencana (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Martapura (ANTARA Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, membentuk Tim Reaksi Cepat tingkat kecamatan untuk mewaspadai terjadinya bencana banjir saat musim hujan seperti sekarang.

"Pembentukan Tim Reaksi Cepat sudah kami lakukan sejak beberapa pekan lalu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Rusman di Martapura, Senin.

Dikatakannya, tingginya intensitas hujan di wilayah itu membuat pemerintah setempat membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) di tingkat kecamatan dan desa guna menanggulangi terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.

"Selain itu kami juga membentuk tim satgas terpadu dan sudah memetakan tujuh titik daerah di OKU Timur yang rawan banjir," katanya.

Dikemukakannya, tujuh titik rawan banjir tersebut sama seperti tahun sebelumnya yaitu di Kecamatan Martapura, BP Peliung, BP Bangsa Rajar, Madang Suku I, Madang Suku II, Semendawai Barat dan Cempaka.

"Bagi penduduk di daerah itu khususnya yang bermukim di kawasan bantaran sungai harus lebih waspada mengingat tingginya curah hujan dapat membuat luapan air mendadak naik hingga terjadi banjir," katanya.

Selain itu, kata dia, juga terdapat beberapa kecamatan di wilayah setempat yang rawan longsor seperti di Kecamatan Bunga Mayang tepatnya pada Desa Negeri Ratun, Tulang Bawang dan Sabah Lioh serta Desa Bantan Kecamatan BP Peling.

"Dengan terbentuknya TRC dan tim satgas terpadu di tingkat kecamatan dapat memudahkan koordinasi kami hingga ke desa agar jika terjadi bencana segera terdeteksi," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten OKU Selatan guna memonitor sekaligus sebagai persiapan jika terjadi luapan pada debit air sungai.

"Jika terjadi luapan debit air sungai kita bisa saling informasikan dengan BPBD OKU Selatan hingga ke desa-desa," ujarnya.