Ia mengatakan kenaikan jumlah nasabah itu tentunya berimbas dengan nilai transaksi karena Rifan Palembang juga mencatat pertumbuhan 188 persen jika dibandingkan tahun lalu pada periode Januari-September.
Lantaran kinerja positif itu, Rifan cabang Palembang dipastikan akan berkontribusi signifikan dalam pertumbuhan perusahaan secara nasional yang menargetkan meraup total nasabah 5.000 orang hingga akhir tahun dan nilai transaksi 500 ribu lot.
Sementara ini secara nasional, Rifan mencatat jumlah nasabah baru 1.557 investor atau tumbuh 37 persen.
"Kami berharap bisa memberikan sumbangsih 100 ribu lot hingga akhir tahun. Melihat pergerakan ekonomi di Sumsel ini, tentunya kami sangat optimistis," kata dia.
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan saat ini terdapat 80 perusahaan aktif yang menyediakan sarana berinvestasi untuk masyarakat di JFX.
"Industri Perdagangan berjangka komoditas ini sangat unik dan kompleks, untuk itu sangat penting sekali untuk mengenali dan memahaminya sebelum bergabung menjadi investor," kata dia.
Ia mengatakan yang terpenting saat ini yakni meningkatkan literasi masyarakat tentang industri PBK dan Bursa Berjangka Jakarta.
"Berinvestasi ini merupakan salah satu langkah mendorong perekonomian di daerah. Sumsel yang selama ini masyarakat akrab dengan komoditas karet, sawit dan batu bara dapat juga masuk ke investasi berjangka tanpa harus memiliki kebun sendiri," kata dia.
Terkait peningkatan literasi masyarakat ini, Chef Business Officer RFB Teddy Prasetya mengatakan Rifan mengagendakan literasi PBK di lima kota, salah satunya Kota Palembang.
"Literasi akan diberikan ke sejumlah mahasiswa Unsri dan wartawan dalam tajuk workshop," kata dia.
.