Petani karet Ogan Komering Ulu lesu akibat harga turun

id petani, karet, harga turun, ogan komering ulu, lesu

Petani karet Ogan Komering Ulu lesu akibat harga turun

Dokumentasi - Seorang buruh penyadap karet (FOTO ANTARA Sumsel/17/Feny Selly)

Baturaja, (ANTARA Sumsel) - Petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan lesu akibat harga salah satu komoditi unggulan tersebut mengalami penurunan sehingga daya beli juga berkurang.

Harga karet selama ini berkisar Rp6.900 perkilogram namun hari ini turun menjadi Rp6.300 per kg, kata Yon (46) salah seorang petani karet Kabupaten Ogan Komering Ulu di Baturaja, Selasa.

Dia mengatakan, walaupun harga turun tipis tetapi itu sangat berpengaruh bagi dirinya karena komoditi tersebut sebagai usaha keluarga.

"Saya tidak mengetahui penyebab harga karet di Ogan Komering Ulu (OKU) turun, namun yang jelas memang dalam setahun terakhir harga karet selalu terjadi perubahan dan cendrung turun," katanya.

Memang, lanjut dia, para petani tidak menjual karet ke Palembang, melainkan ke pedagang pengumpul di Ogan Komering Ulu.

"Jika menjual ke perusahaan pengolahan karet di Palembang, banyak terjadi penyusutan atau pengurangan timbangan, karena air yang ada di dalam salah satu komoditas hasil perkebunan itu akan terbuang selama di perjalanan, sehingga pihaknya menjual ke pedagang pengumpul di Ogan Komering Ulu," katanya.

Sementara Ketua Fraksi DPRD Ogan Komering Ulu Robi Vitergo menjelaskan, harga karet di Kecamatan Lubukbatang cenderung lebih rendah di kisaran Rp8.000 per kg.

Ia menilai, harga karet di tingkat petani itu rendah dan tidak sebanding dengan pengeluaran untuk membeli kebutuah hidup sehari-hari, seperti beras, gula pasir, sayur-mayur dan lainnya.

Petani karet,  kata dia, mengharapkan harga bisa naik dan stabil kisaran Rp10.000 per kg setidaknya bisa berdampak baik dan mendongkrak perekonomian masyarakat.

 "Terlebih banyak masyarakat di daerah Ogan Komering Ulu ini bekerja atau mengandalkan pertanian karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Dia mengatakan, dengan kondisi ini diharapkan pemerintah harus mengambil sikap dan bisa melakukan rangsangan untuk peningkatan kualitas hasil karet petani.

Dengan adanya upaya tersebut sehingga ke depan harga karet bisa stabil sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat, tambah dia.