Chicago (Antara/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena penguatan data ekonomi AS dan dolar AS yang lebih kuat menekan logam mulia meskipun ekuitas AS melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 10,6 dolar AS, atau 0,87 persen, menjadi menetap di 1.201,50 dolar AS per ounce.
Laporan "housing starts" (rumah yang baru dibangun) yang dirilis oleh Departemen Sensus AS pada Kamis menunjukkan mulai meningkat ke tingkat 1,226 juta unit disesuaikan secara musiman selama Desember, dan izin mendirikan bangunan meningkatkan ke tingkat 1.210 juta selama sebulan.
Para analis mencatat bahwa ukuran "housing starts" lebih tinggi dari konsensus perkiraan, tapi masih dalam kisaran konsensus, yang kemungkinan menempatkan sedikit tekanan pada emas.
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan mingguan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 14 Januari, yang menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh 15.000 ke level 234.000, angka yang jauh lebih baik dari perkiraan dan jauh di luar jangkauan konsensus.
Para analis percaya bahwa data ini memberikan tekanan yang luas pada emas dan kemungkinan akan meningkatkan harapan untuk laporan ketenagakerjaan besar Januari.
Logam mulia juga diletakkan di bawah tekanan ketika Federal Reserve Philadelphia merilis laporan pada Kamis yang menunjukkan indeks kondisi bisnis umum mencapai tingkat 23,6, jauh di atas kisaran konsensus.
Analis mencatat bahwa ini adalah angka terbaik dari ukuran ini sejak November 2014, dan kemungkinan memberikan tekanan yang luas pada emas.
Indeks dolar AS naik 0,05 persen menjadi 101,34 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas diberi sedikit dukungan ketika Dow Jones Industrial Average AS turun 109,40 poin atau 0,55 persen pada 18.30 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Perak untuk pengiriman Maret turun 27,2 sen, atau 1,57 persen, menjadi ditutup pada 17,002 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 15,5 dolar AS, atau 1,59 persen, menjadi ditutup pada 956,40 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga beli TBS di Bengkulu Rp2,57 ribu per kilogram
Jumat, 3 Mei 2024 19:49 Wib
KPK periksa saksi kasus dugaan harga fiktif jual beli lahan di PTPN XI
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
Mendag minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 10:18 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 9:40 Wib
Harga CPO Jambi turun Rp845 per kilogram jadi Rp12.055
Minggu, 28 April 2024 5:00 Wib
Menkeu waspadai kenaikkan harga komoditas akibat konflik geopoltik
Jumat, 26 April 2024 16:03 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib