Jakarta (Antarasumsel.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat sebesar 15 poin menjadi Rp13.331, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.346 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sejumlah harga komoditas yang mulai mengalami penguatan menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah.
"Harga komoditas yang menguat menjaga fluktuasi rupiah di area positif," kata Reza.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Jumat (12/5) pagi ini bergerak menguat 0,08 persen menjadi 47,87 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,10 persen menjadi 50,82 dolar AS per barel.
Ia menambahkan bahwa kabar mengenai rencana pemerintah akan mengajukan beberapa proposal proyek infrastruktur strategis ke Tiongkok untuk meningkatkan investasi dalam negeri, cukup mampu menopang mata uang rupiah.
"Situasi itu membuka momentum bagi rupiah untuk terapresiasi terhadap dolatr AS," katanya.
Sementara itu,pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova menambahkan bahwa mata uang rupiah terbantu oleh harga minyak mentah dunia yang menguat, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara berbasis komoditas.
Di sisi lain, lanjut Rully, sebagian pelaku pasar yang masih optimistis terhadap kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menjadi "investment grade" juga turut menjadi salah satu faktor penopang mata uang rupiah.
Berita Terkait
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib