Jakarta (Antarasumsel.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah 12 poin menjadi Rp13.306, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.294 per dolar AS.
"Dolar AS menguat seiring dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal pertama 2017 direvisi naik," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa pertumbuhan PDB Amerika Serikat kuartal pertama 2017 direvisi naik ke 1,2 persen "year on year" (YoY) dari 0,7 persen YoY.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertengahan Juni 2017 mendatang juga turut menjadi sentimen yang menopang dolar AS.
Kendati demikian, menurut dia, harga komoditas yang perlahan kembali ke tren penguatan akan menjaga dolar AS tidak terlalu kuat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Situasi itu membuat ruang penguatan rupiah diperkirakan masih ada walaupun masih terbatas," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa pasca sentimen kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P) yang membuat rupiah terapresiasi, banyak spekulan yang memanfaatkan situasi itu untuk melakukan aksi ambil untung.
"Diharapkan Bank Indonesia melakukan intervensi terhadap rupiah untuk menghindari aksi spekulan yang dapat membuat fluktuasi tidak stabil," katanya.
Berita Terkait
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib