Chicago (Antara/Xinhua) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat setelah keputusan Bank Sentral AS atau Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan pada hari sebelumnya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus jatuh 21,3 dolar AS atau 1,67 persen, menjadi menetap di 1.254,60 dolar AS per ounce, yang mencapai titik terendah dalam tiga minggu terakhir.
Seperti yang diperkirakan secara luas, Federal Reserve AS pada Rabu (14/6) menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 1,00 persen-1,25 persen dan mengumumkan rencana untuk mulai memangkas neraca keuangannya.
Kenaikan suku bunga, seiring dengan indikasi pengetatan lebih lanjut, telah dibangun di atas kemunduran harga emas sejak Rabu (14/6) sore, sementara mengangkat nilai dolar AS lebih kuat.
Indeks dolar AS naik 0,57 persen menjadi 97,50 pada pukul 17.43 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar naik, emas berjangka akan turun.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 42 sen atau 2,45 persen, menjadi ditutup pada 16,716 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 30,6 dolar AS atau 3,21 persen, menjadi ditutup pada 921,30 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Mendag minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 10:18 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 9:40 Wib
Harga CPO Jambi turun Rp845 per kilogram jadi Rp12.055
Minggu, 28 April 2024 5:00 Wib
Menkeu waspadai kenaikkan harga komoditas akibat konflik geopoltik
Jumat, 26 April 2024 16:03 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Harga komoditi dan sembako di Pasar KM5 Kota Palembang
Kamis, 25 April 2024 13:05 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 12:16 Wib