Jakarta (ANTARA Sumsel) - Dumolid, yang membuat aktor Tora Sudiro terjerat
hukum karena memiliki dan mengonsumsinya, biasa digunakan pada pasien
insomnia dan depresi.
Namun obat berisi Nitrazepam ini bisa
menyebabkan kerusakan saraf permanen jika dikonsumsi dalam jangka
panjang dengan dosis tak terkontrol.
"Dampak pemakaian jangka
panjang atau menahun tanpa resep dokter, atau dengan dosis yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf yang permanen pada saraf
memorinya, bahkan terkadang ada yang berdampak bicaranya cadel," kata
ahli kimia farmasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol. Drs.
Mufti Djusnir, MSi, Apt. kepada ANTARA lewat surel, Jumat.
Zat
yang tergolong psikotropika ini mengandung derivat benzodiazepam
seperti happy five. Bedanya, Dumolid mengandung nitrazepam, bukan
nimetazepam.
"Walaupun keduanya adalah
merupakan derivat benzodiazepine, namun perbedaan yang signifikan adalah
pada kandungannya. Namun, efek yang ditimbulkannya relatif sama," jelas
dia.
Penyalahguna Dumolid biasanya berjalan sempoyongan dan
berbicara "ngaco". Yang lebih berbahaya, Dumolid bisa menyebabkan
gangguan daya pikir karena zat ini menyerang saraf memori.
Mufti
menyarankan ketimbang menggunakan obat, para penderita gangguan tidur
atau depresi sebaiknya kembali melakukan gaya hidup sehat sembari
mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
"Kalau sedang depresi,
kembalikan siklus jam semula. Malam istirahat, pola hidup sehat, dekat
dengan Maha Pencipta, membawa ketenangan. Obat membantu sementara secara
fisik, tidak permanen," katanya.
Berita Terkait
Ratusan anak OKU peroleh makanan tambahan berbahan ikan
Rabu, 1 Mei 2024 17:02 Wib
Wuling paling agresif jual kendaraan elektrik
Rabu, 1 Mei 2024 11:13 Wib
Seorang warga OKU tewas tertabrak KA Babaranjang, saksi lihat korban malah berjalan mendekat
Selasa, 30 April 2024 19:36 Wib
BKKBN RI sebut Provinsi Sumsel "on the track" penurunan stunting
Selasa, 30 April 2024 19:09 Wib
Mengetahui manfaat saffron untuk kesehatan kulit di musim kemarau
Selasa, 30 April 2024 11:40 Wib
Partisipasi masyarakat di posyandu kunci penting penurunan stunting
Senin, 29 April 2024 20:26 Wib