Jakarta (ANTARA Sumsel) - Melawan berita bohong dan ujaran kebencian tidak melulu melalui jalur hukum, tapi, juga dapat dilakukan melalui gerakan sosial anti-hoax.
"Misalnya komunitas yang membuat konten positif," kata koordinator jaringan penggerak kebebasan berekspresi SAFEnet, Damar Juniarto, saat diskusi "Hate Speech & Hoax, Bagaimana Cara Menyikapinya?", di Jakarta, Kamis petang.
Menurut dia, salah satu cara mendapatkan berita yang terpercaya adalah melalui media massa karena mengedepankan prinsip jurnalistik, salah satunya validasi.
"Dorong media untuk melakukan fact checking, hoax buster (melawan hoax) di segala medium," kata dia.
Salah seorang editor di Geotimes, Cania Citta Irlanie, melihat cara efektif untuk menandingi hoax adalah dengan membuat konten yang positif lalu menyebarkannya seluas mungkin.
"Keterampilan yang perlu untuk melawan hoax adalah dengan mencari tahu bagaimana hoax menyebar," kata Cania dalam diskusi yang sama.
Damar menambahkan, selain mencari tahu bagaimana hoax tersebar, hal lain yang perlu dipelajari adalah bagaimana "memiskinkan" para pembuat hoax karena mereka akan mendapatkan uang dari iklan AdSense.
Berita Terkait
Menteri PANRB: seleksi CASN 2024 tidak mungkin ditunda
Jumat, 3 Mei 2024 15:17 Wib
Peringati May Day 2024, Forum SP BUMN singgung soal privatisasi
Jumat, 3 Mei 2024 13:36 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib
Kadin: CPO, batu bara dan durian paling besar diekspor RI ke China
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
BRIN sarankan petani mempercepat tanam padi
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
Polisi ungkap kasus mayat di dalam koper yang viral di medsos
Jumat, 3 Mei 2024 13:19 Wib
Menko Luhut sebut pemerintah hitung subsidi BBM bioetanol
Jumat, 3 Mei 2024 13:17 Wib
Serangan Rafah akan musnahkan kans normalisasi hubungan Israel-Saudi
Jumat, 3 Mei 2024 11:43 Wib